Jumat, 31 Agustus 2012
Kerang Dara
Budidaya kerang dara menjadi alternatif usaha bagi petani tambak disini setelah budidaya udang windu yang sebelumnya ditekuni petani setempat prospeknya semakin menurun dan tidak lagi menguntungkan.
Untuk mencapai lokasi budidaya kerang dara di Cirebon dari Jakarta dapat melalui jalan Tol Jakarta – Cikampek. Setelah keluar gerbang tol, perjalanan dilanjutkan menyusuri jalur Pantura menuju Desa Tawang Sari, Losari, Cirebon.
Sebagian besar warga Desa Tawang Sari berprofesi sebagai petani tambak, karena itu begitu memasuki desa ini, areal tambak bertebaran di mana – mana. Untuk mencapai lokasi tambak kerang dara, Saya harus melewati jalan kecil di tengah tambak secara hati – hati. Kali ini Saya diantar petugas dinas perikanan dan kelautan Kabupaten Cirebon.
Setiba di areal tambak kerang dara Saya dikenalkan dengan Pak Amirudin, ketua kelompok pembudidaya kerang dara Desa Tawang Sari. Kebetulan Pak Amirudin bersama petani tambak setempat, sedang sibuk memanen kerang dara.
Usaha tambak kerang dara mulai ditekuni warga Desa Tawang Sari sejak tahun 2000 lalu. Sebelumnya mereka mengelola tambak udang windu. Namun karena budidaya udang windu tidak lagi menguntungkan karena serangan hama, petani disini beralih menjadi pembudidaya kerang dara.
Membudidayakan kerang dara tidak terlalu rumit. Sebelum bibit ditebar, lahan tambah terlebih dahulu diolah sehingga siap untuk dijadikan tempat pembesaran kerang.
Hasil yang diperoleh petani dari budidaya kerang dara cukup menguntungkan. Biaya yang dikeluarkan hanya untuk pengolahan lahan dan membeli bibit kerang. Sedangkan pakannya tidak perlu disiapkan, karena sudah tersedia secara alami di dalam tambak.
Idealnya kerang dara dipanen setelah dibesarkan selama 5 hingga 6 bulan. Namun panen dapat dilakukan lebih awal tergantung permintaan pasar. Harganya sekitar 4 ribu hingga 5 ribu rupiah per kilogram.
Kerang hasil panen dikumpulkan dan dimasukkan kedalam karung plastik. Setiap karung berisi kerang seberat satu kwintal. Kerang dara yang telah dipanen dapat bertahan hidup selama 24 jam.
Kerang yang telah dimasukkan ke dalam karung lalu dibawa ke pedagang pengumpul dengan menggunakan sepeda motor. Setelah puas mengelilingi tambak, Saya kini ingin mencicipi bagaimana rasanya daging kerang dara bila dimakan. Untuk itu, Pak Amirudin mengajak saya mampir ke rumahnya di pinggir pantai.
Melihat begitu banyak kerang terhidang, rasanya tidak ingin berhenti makan. Namun Saya harus berhenti bila tidak ingin kekenyangan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
kami hatchery pembenihan di tegal - jateng menyediakan benur vaname dan windu unggul dengan harga terjangkau, utk order silahkan hub. pak Faqih 081902258259/ 085742846923
BalasHapus