PENDAHULUAN
Ikan gurami (Oshpronemus gouramy, Lacepede)
merupakan ikan asli Indonesia dan berasal dari perairan daerah Jawa
Barat. Ikan ini merupakan salah satu komoditi perikanan air tawar yang
cukup penting apabila dilihat dari permintaannya yang cukup besar dan
harganya yang relatif tinggi dibandingkan dengan ikan air tawar lainnya
seperti ikan mas, nila, tambakan dan tawes, dan merupakan salah satu
sumber protein yang cukup tinggi. Bagi masyarakat umum, ikan ini
dipandang sebagai salah satu ikan bergengsi dan biasanya disajikan pada
acara-acara yang dianggap penting. Oleh sebab itu, tidak mengherankan
apabila ikan gurami menjadi salah satu komoditi unggulan di sektor
perikanan air tawar.
Umumnya budidaya ikan gurami masih dilaksanakan oleh
masyarakat dengan teknologi semi intensif. Masa pemeliharaanya relatif
lama sehingga dilakukan dalam beberapa tahap pemeliharaan yaitu tahap
pembenihan, tahap pendederan dan tahap pembesaran, dimana pada
masing-masing tahapan menghasilkan produk yang dapat di pasarkan secara
tersendiri.
Pasar ikan gurami mengandalkan pada permintaan
domestik. Namun demikian prospek bisnisnya cukup menjanjikan mengingat
permintaan dari masyarakat yang cukup besar. Ikan gurami lebih digemari
dijual dalam keadaan hidup atau segar, dan biasanya harganya juga lebih
tinggi dalam keadaan hidup. Sementara itu, belum diperoleh informasi
mengenai diversifikasi produk olahan dari ikan ini kecuali dalam bentuk
fillet.
Peranan Balai Benih Ikan dalam rangka pengembangan
ikan gurami dilaksanakan antara lain berupa penyediaan induk dan benih
unggul dan pengenalan teknologi budidaya secara intensif kepada
pembudidaya ikan. Namun demikian, langkah pengembangan selanjutnya yang
masih perlu digarap adalah aspek pemasaran baik di pasar domestik maupun
ekspor
Wilayah survey untuk usaha pendederan ikan gurami
adalah salah satu daerah sentra ikan guramie di Jawa Tengah yaitu
Kabupaten Banyumas. Sedangkan wilayah survey untuk pembesaran ikan
adalah Kabupaten Bogor. Oleh sebab itu informasi teknis pendederan dan
pembesaran ikan gurami terutama menggunakan informasi yang diperoleh
dari kondisi pengusaha dan lembaga lain di kedua wilayah tersebut.
Asumsi perhitungan keuangan budidaya pendederan ikan gurami dalam
penelitian ini adalah menggunakan benih ikan yang berasal dari kegiatan
pembenihan oleh pembudidaya lain dengan berat awal 1 gram dan dibesarkan
hingga mencapai berat 20-25 gram (pola 1). Sedangkan asumsi perhitungan
keuangan pada budidaya pembesaran menggunakan benih kan yang berasal
dari pendederan oleh pembudidaya lain dengan berat awal 200-250 gram
yang dibesarkan hingga mencapai ukuran konsumsi (pola 2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar