Sabtu, 01 September 2012

10 Tips Minta Naik Gaji

10 Tips Sukses Untuk Minta Naik Gaji


Berikut ini ada beberapa kesan yang sebaiknya dihindari jika Anda ingin mendapatkan gaji lebih dari bos.
“Yah, saya berharap sih, Bapak bakal bilang iya”
Lebih baik Anda memberitahu atasan bahwa Anda welcome dengan jawaban “tidak”. Perkataan rendah hati macam ini akan menempatkannya pada perasaan yang aman dan tidak merasa terintimidasi untuk ‘harus’ menaikkan gaji.
Emosional
Kuasai diri! Miliki hati berharap untuk yang terbaik, namun bersiap pula untuk yang terburuk. Datangi atasan dengan sikap hati dan pikiran yang netral, tak perlu berharap terlalu besar, namun juga tak usah takut meminta. Sikap hati yang netral akan membuat Anda siap untuk menerima jawaban apapun tanpa menyebabkan reaksi yang berlebihan.
Tak punya persiapan
Coba cari tahu lebih dulu apa yang menjadi syarat kenaikan gaji di kantor Anda. Setelah itu, temukan pula halangan yang menyebabkan Anda naik gaji. Dengan mengetahui ini semua, Anda setidaknya tahu harus menempatkan diri di mana dan minta kenaikan yang bagaimana. Jika semua syarat telah dipenuhi, maka jangan segan untuk membeberkannya pada atasan dengan singkat, dan minta tanggapannya dengan rendah hati.
Menyuap/merayu/membual
Cara kotor ini hanya akan membuat bos kecewa dan memandang rendah diri Anda. Lebih baik Anda merendah dan membiarkan bos berpikir bahwa ia yang berkuasa. Jangan gunakan daya tarik kecantikan fisik (apalagi seksual) untuk ‘memaksa’ atasan mengiyakan permintaan Anda. Hal ini hanya akan merugikan Anda ke depannya nanti. Percayalah!
‘Menceramahi’ atasan
Saat mengajukan permohonan naik gaji, Anda tak perlu membeberkan segala usaha dan upaya yang telah dilakukan sepanjang 2 tahun belakangan. Bos tak tertarik dengan ‘ceramah’ yang panjang lebar, sebaliknya berbicaralah sesedikit mungkin. Tanyakan pada atasan banyak pertanyaan sehingga Anda bisa tahu juga alasan mengapa gaji tidak naik. Jangan-jangan perusahaan sedang ada dalam kesulitan…[break]
“Ya atau tidak sih, Pak?”
Daripada melemparkan pertanyaan yang mengundang jawaban “ya’” atau “tidak”, lebih baik Anda mengajukan pertanyaan: Siapa, apa, kapan, di mana, dan bagaimana. Pertanyaan macam ini bisa memancing penjelasan ekstra dari atasan tentang kondisi Anda dan perusahaan.
Mikirin pengeluaran
Sekali lagi, jangan datangi atasan dengan beban pikiran tentang pengeluaran yang semakin besar. Jika Anda datang dalam keadaan tertekan, maka Anda akan menekan atasan pula. Jaga hati tetap netral dan fokus, kontrol diri sendiri sangat perlu agar negosiasi berjalan lancar.
Haus uang
Jika bos mendapati kesan bahwa yang Anda inginkan hanyalah uang, uang, dan uang, maka ia bisa berpikir bahwa Anda adalah pegawai yang egois dan tak pernah memikirkan kepentingan perusahaan. Dalam proses tawar-menawar kenaikan gaji yang ada, sebaiknya Anda juga menyelipkan ‘janji-janji’ prestasi yang akan Anda ukir dan tingkatkan untuk ke depannya nanti.
“Gaji saya saat ini hanya segini lho Pak”
Daripada mengeluhkan jumlah gaji dan posisi Anda saat ini, ada baiknya jika Anda mempromosikan diri sebagai seorang pekerja yang bisa memberikan solusi terbaik bagi pekerjaan.
Mengancam
Hal ini adalah hal terakhir yang pantas untuk Anda lakukan. Mengancam bos dengan alasan “akan resign bila gaji tak naik” hanya akan membuat Anda benar-benar ditendang keluar. Kendalikan diri saat berdiskusi, tetaplah bicara dengan nada yang lembut dan kata-kata yang sopan, sekalipun bos mungkin mulai marah.
Dalam meminta apa yang dirasa patut menjadi hak Anda, Anda memang tak perlu takut. Yang penting Anda tahu apa yang diminta, Anda tahu bahwa Anda berhak, dan Anda memintanya dengan cara yang sopan. Jika perusahaan menolak dan Anda merasa tak sanggup lagi untuk bertahan di sana, maka mungkin tempat itu yang tak pantas buat Anda. Selamat berjuang!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar